
Musik Reggae yang Disukai Kalangan Gen Z: Antara Gaya Hidup Lirik Kritis
Di tengah arus musik modern seperti K-pop, EDM, dan hip hop, musik reggae justru menemukan tempat tersendiri di hati sebagian besar anak muda generasi Z. Generasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012 ini dikenal sebagai generasi yang ekspresif, terbuka terhadap perbedaan, serta akrab dengan dunia digital. Dalam konteks ini, reggae bukan hanya sekadar genre musik, tapi juga menjadi representasi dari nilai-nilai yang mereka anut: kebebasan, keadilan, dan kedamaian.
Kenapa Reggae Menarik untuk Gen Z?
1. Lirik yang Jujur dan Berisi
Musik reggae sering kali menyampaikan pesan tentang ketidakadilan, perdamaian, perlawanan terhadap penindasan, serta kehidupan sederhana yang autentik. Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat Gen Z yang suka menyuarakan opini dan sangat peduli dengan isu sosial seperti lingkungan, HAM, hingga kesetaraan gender.
Contoh lagu seperti Redemption Song dari Bob Marley masih banyak di-streaming oleh anak muda karena liriknya dianggap relevan, bahkan hingga saat ini.
2. Vibes Positif dan Santai
Reggae menghadirkan nuansa santai, rileks, dan penuh energi positif—hal yang sangat dibutuhkan oleh Gen Z yang hidup di tengah tekanan akademik, sosial media, dan ekspektasi dunia digital. Musik ini sering dijadikan teman belajar, healing, atau sekadar pelengkap saat nongkrong dan jalan-jalan.
3. Gaya Hidup Reggae yang Autentik
Lebih dari sekadar musik, reggae juga melekat pada gaya hidup yang anti kemapanan, cinta alam, dan spiritualitas bebas. Gen Z yang suka dengan hal-hal otentik dan tidak suka “diatur” melihat reggae sebagai ekspresi diri yang jujur dan tidak menghakimi.
Reggae Baru: Kolaborasi dan Eksperimen
Reggae yang dinikmati Gen Z tidak selalu reggae murni ala Jamaika tahun 70-an. Kini genre ini telah bercampur dengan unsur musik lain seperti:
-
Reggae pop: Lebih ringan dan catchy, cocok untuk selera anak muda.
-
Reggae elektronik (dub dan chill reggae): Dipadukan dengan beat digital ala lo-fi dan EDM.
-
Reggae-fusion: Kolaborasi dengan hip hop, trap, bahkan K-pop.
Artis-artis seperti Chronixx, Protoje, Koffee, hingga band-band lokal seperti Steven & Coconut Treez, Souljah, dan Shaggydog berhasil menghidupkan kembali reggae di kalangan muda lewat pendekatan modern dan visual digital yang menarik.
Platform Digital dan Revival Reggae
Peran media sosial dan platform streaming seperti Spotify, YouTube, dan TikTok tidak bisa dilepaskan dari kebangkitan minat terhadap reggae. Lagu reggae klasik atau remix bisa viral hanya karena satu konten TikTok yang relatable.
Banyak konten kreator Gen Z yang membuat video dengan latar belakang musik reggae untuk menonjolkan suasana santai, self-love, atau protes sosial—semuanya cocok dengan karakter genre ini.
Reggae Lokal, Identitas Baru
Gen Z juga mulai bangga dengan musisi reggae lokal yang rajazeus slot menyuarakan keresahan khas Indonesia, mulai dari masalah lingkungan, korupsi, hingga toleransi beragama. Musik reggae di sini menjadi alat perlawanan yang santun dan penuh irama damai.
Beberapa musisi reggae lokal yang populer di kalangan Gen Z antara lain:
-
Tipe-X (ska-reggae)
-
Souljah
-
Shaggydog
-
Joni Agung & Double T
-
Tony Q Rastafara — legenda yang tetap relevan
BACA JUGA: Musik Pop Paling Disukai Anak Remaja: Tren dan Pengaruhnya dalam Budaya Populer