Juli 14, 2025

Brawijayachoirfest – Ragam Suara Bersatu Padu

Alunan musik dengan iringan suara dari sekumpulan orang, menjadi salah satu nada terindah di dunia

Paduan Suara Di Daerah
2025-06-30 | admin9

Pesparani Daerah I DIY 2019: Rajut Hati, Ukir Prestasi – Wujudkan Kasih Sejati

Pada tanggal 20–21 Juli 2019, Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan di Yogyakarta menjadi saksi perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Daerah I tingkat DIY dengan tema inspiratif: “Rajut Hati, Ukir Prestasi – Wujudkan Kasih Sejati.” Acara ini terselenggara melalui sinergi Pemerintah DIY (Biro Bina Mental dan Bimas Katolik Kanwil Kemenag DIY) dan Gereja Katolik Kevikepan DIY, bertujuan memperkaya penghayatan liturgi, iman, serta persaudaraan dalam umat Katolik.

Sebanyak 11 kategori dilombakan: paduan suara dewasa (campuran, pria, wanita, Gregorian), paduan suara anak, menyanyikan mazmur (dewasa, remaja, anak), bertutur kitab suci anak, dan cerdas cermat rohani (remaja & anak). Setiap cabang lomba diikuti antusias oleh peserta dari berbagai paroki se-DIY. Khusus paduan suara dewasa campuran diikuti 9 tim, pria 1 tim, wanita 5 tim, anak 8 tim, dan Gregorian dewasa 3 tim.

Pembukaan dihadiri Mgr. Robertus Rubiyatmoko, para romo, pejabat Pemda DIY, serta perwakilan dari Kanwil Kemenag, bupati, walikota, dan Ditjen Bimbingan Masyarakat Katolik. Dalam sambutannya, Mgr. Rubiyatmoko mengungkapkan harapannya agar acara ini menjadi “pesta iman, pesta kasih, pesta persaudaraan”, bukan sekadar kompetisi. Tema “Rajut Hati…” merefleksikan esensi persaudaraan dan penguatan tali silaturahmi di antara peserta, sekaligus menjunjung prestasi sebagai buah penghayatan iman.

Penjurian dan Kriteria

Panitia teknis (LP3KD DIY/Bimas Katolik DIY) menetapkan kriteria penilaian meliputi sonoritas, intensitas, teknik (intonasi, diksi, keseimbangan), kepatuhan partitur, ekspresi, dan penampilan sesuai ketentuan lomba. Dewan juri profesional bekerja secara independen.

Hasil Kemenangan Kategori Paduan Suara

  • Dewasa Campuran: Juara 1 Paroki Hati St. Maria Tak Bercela Kumetiran, Juara 2 St. Yusuf Bintaran, Juara 3 St. Maria Nanggulan.

  • Dewasa Pria: HKTY Pugeran sebagai juara tunggal.

  • Dewasa Wanita: Juara 1 Kristus Raja Baciro, Juara 2 St. Yosef Medari, Juara 3 HKTY Pugeran.

  • Anak: Cera Choir SMP Stella Duce 2 sebagai juara utama, disusul Cesilia Choirs dan Paroki Marganingsih.

Kategori Gregorian Dewasa, Mazmur Dewasa, Mazmur Remaja & Anak, Bertutur Kitab Suci Anak, serta https://antadeldorado.com/ cerdas cermat rohani juga bertabur pemenang dari berbagai paroki, memperlihatkan ragam prestasi dan bakat liturgis di DIY.

Makna dan Implikasi

Pesparani DIY bukan sekadar ajang lomba—ia adalah wahana pembinaan iman, tempat berkumpul dan menjalin kasih sebagai keluarga besar Katolik. Kegiatan ini juga membuka peluang kaderisasi di bidang seni liturgi dan memperkaya ragam budaya konsep inkulturasi, memperkuat ikatan antar umat generasi muda hingga dewasa.

Dengan perolehan prestasi serta semangat persaudaraan dan kebersamaan, Pesparani DIY 2019 berhasil menyemai kasih sejati melalui harmoni suara. Momen ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan seni religius dan penguatan iman di tengah masyarakat Katolik Yogyakarta.

Baca JugaPaduan Suara Anak-anak Indonesia Juarai Kompetisi Internasional Franz Schubert di Austria

Share: Facebook Twitter Linkedin
Paduan Suara Anak-anak
2025-06-27 | admin9

Paduan Suara Anak-anak Indonesia Juarai Kompetisi Internasional Franz Schubert di Austria

The Resonanz Children’s Choir (TRCC) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional dengan meraih kemenangan dalam International Franz Schubert Choir Competition & Festival yang digelar di Wina, Austria, pada Minggu, 23 Juni 2024.

Menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia di kategori paduan suara anak-anak, TRCC sukses menyabet theaardvarkfl.com nilai tertinggi dalam dua kategori utama selama satu dekade terakhir. Pada kategori S-Musica Sacra, mereka meraih Diploma Gold VI dengan skor 26,42, sementara di kategori G1-Children’s Choir, skor yang diperoleh adalah 26,38 – menjadikan TRCC sebagai juara pertama di kedua kategori tersebut.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2018, nilai tertinggi di kategori S-Musica Sacra adalah 26,36, sedangkan kategori G1-Children’s Choir memperoleh 25,79. Ini menunjukkan peningkatan luar biasa yang berhasil dicapai oleh TRCC dalam ajang tahun ini. Selain dua penghargaan utama tersebut, TRCC juga menerima penghargaan khusus (Special Prize) atas konsep program yang kuat serta penampilan yang memukau selama kompetisi.

Baca JugaPaduan Suara adalah Sajian Musik yang Dibawakan Beberapa Orang

Tentang Kompetisi dan Penampilan TRCC

Kompetisi ini merupakan salah satu ajang bergengsi di dunia paduan suara yang telah berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Tahun ini menandai pelaksanaan ke-33 dari International Franz Schubert Choir Competition & Festival di jantung musik klasik dunia, Wina, Austria.

Dalam kompetisi kali ini, TRCC berhadapan dengan paduan suara dari berbagai negara Eropa, termasuk Austria, Jerman, Latvia, dan negara-negara lain, sebagian besar merupakan kelompok dewasa yang tampil dalam konser persahabatan.

TRCC, yang terdiri dari 58 penyanyi muda berusia 10 hingga 16 tahun, tampil di bawah arahan tim pelatih profesional: Luciana Dharmadi, Rainier Revireino, David Hartono Chendra, serta pianis Daniel Alexander Adipradhana, dengan pengarahan artistik dari Avip Priatna.

Repertoar Memukau yang Dipersembahkan TRCC

Pada kategori S-Musica Sacra, TRCC membawakan empat karya klasik dalam berbagai bahasa:

  • Pueri Concinite – Jacobus Handl Gallus (bahasa Latin, Slovenia)

  • Canticum Novum – Ivo Antognini (bahasa Latin, Swiss)

  • Der Psalm 23 – Franz Schubert (bahasa Jerman, Austria)

  • Hodie Christus natus est – József Karai (bahasa Latin, Hungaria)
    Konduktor: Rainier Revireino

Sementara itu, untuk kategori G1-Children’s Choir, empat lagu dengan latar budaya berbeda turut ditampilkan:

  • Frühmorgen – Josef Rheinberger (bahasa Jerman, Jerman)

  • Hegan – Javier Busto Sagrado (bahasa Spanyol, Spanyol)

  • Gnoti Safton – Jim Papoulis (bahasa Yunani, Amerika Serikat)

  • Tak Tong Tong – Lagu tradisional Minang, aransemen oleh Fero Aldiansya Stefanus (Indonesia)
    Konduktor: Luciana Dharmadi

Dalam konser persahabatan, TRCC turut menyajikan:

  • O Sapientia – Tadeja Vulc (bahasa Latin, Slovenia)

  • Hip-Street – Komposisi orisinal untuk paduan suara anak oleh Fero Aldiansya Stefanus
    Konduktor: Luciana Dharmadi

Keberhasilan TRCC ini menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing dan bersinar di panggung dunia lewat seni dan budaya. Prestasi mereka tidak hanya mengangkat nama Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bahwa musik dapat menjembatani berbagai bangsa dan budaya.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Paduan Suara
2025-06-26 | admin9

Paduan Suara adalah Sajian Musik yang Dibawakan Beberapa Orang

Dalam dunia musik, ada satu bentuk seni pertunjukan yang mengandalkan kekuatan suara manusia secara kolektif: paduan suara. Ini bukan sekadar sekumpulan orang bernyanyi bersama, melainkan perpaduan harmoni yang tersusun rapi dan penuh perasaan. Tak hanya indah di telinga, tapi juga sarat makna dan kerja sama.

Apa Itu Paduan Suara?

Istilah paduan suara berasal dari kata “koor” dalam Bahasa Belanda, atau “choros” dari Yunani Kuno, dan dikenal slot server jepang secara internasional dengan istilah “choir”. Sederhananya, paduan suara adalah kelompok penyanyi yang menyanyikan berbagai jenis suara—sopran, alto, tenor, bas—dalam harmoni yang selaras, kadang diiringi oleh instrumen musik.

Formasinya bisa berupa kelompok khusus pria, wanita, atau campuran. Bahkan berdasarkan usia, paduan suara bisa terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Biasanya, jumlah minimal anggota paduan suara sekitar 15 orang, dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang mengatur ritme, ekspresi, dan koordinasi selama pertunjukan.

Sejarah Singkat Paduan Suara

Jauh sebelum paduan suara tampil di panggung konser modern, bentuk awalnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tepatnya sekitar 3.000 SM di zaman Sumeria, di mana nyanyian pujian dinyanyikan untuk ritual-ritual keagamaan. Jejak paduan suara juga ditemukan dalam tradisi musik di sinagoga Yahudi, serta dalam liturgi gereja Kristen awal.

Pada masa itu, paduan suara menjadi sarana untuk menyampaikan pujian kepada Tuhan. Tak heran jika banyak karya musik paduan suara klasik mengangkat tema spiritual dan religius yang mendalam.

Namun seiring waktu, fungsi seni musik termasuk paduan suara mulai berkembang. Dari semula sebagai bagian dari upacara dan peribadahan, kini paduan suara juga hadir dalam bentuk hiburan, pendidikan, dan ekspresi estetika.

Perkembangan Paduan Suara di Era Modern

Dulu, alat musik pengiring seperti organ, piano, dan biola adalah teman setia paduan suara. Sekarang, paduan suara bisa menyanyikan berbagai genre, mulai dari lagu klasik, pop, daerah, hingga kontemporer, yang telah diaransemen ulang dalam format vokal grup. Bahkan, banyak pertunjukan paduan suara modern tampil a cappella tanpa iringan alat musik.

Tak hanya terbatas di gereja atau institusi musik formal, kini paduan suara aktif di sekolah, kampus, kantor, dan komunitas umum. Penampilan mereka bisa dinikmati di panggung seni, festival budaya, hingga kompetisi internasional.

Prestasi Paduan Suara Indonesia

Indonesia sendiri patut berbangga. Banyak kelompok paduan suara tanah air yang telah mengukir prestasi di ajang dunia. Salah satunya adalah The Resonanz Children’s Choir (TRCC) yang dipimpin oleh konduktor ternama Avip Priatna. TRCC berhasil meraih gelar juara di ajang European Grand Prix for Choral Singing (EGP), salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia paduan suara internasional.

Baca JugaMusik dan Paduan Suara: Harmoni yang Membangun Jiwa dan Komunitas

Share: Facebook Twitter Linkedin
Narasumber Musik Indonesia
2025-05-20 | admin9

Hari Musik Nasional 2025, Kemenbud Luncurkan Piringan Hitam “Indonesia Raya” dengan Delapan Aransemen

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (kemenbud RI) menggelar peringatan Hari Musik Nasional 2025 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kompleks Kementerian Kebudayaan. Dengan tema “Ragam Budaya, Memajukan Musik Indonesia,” acara ini juga mencakup dua kegiatan penting: Gelar Wicara dan peluncuran piringan hitam kompilasi lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman, berisi delapan aransemen lagu tersebut.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Judi Wahjudin, menyampaikan bahwa slot joker Hari Musik Nasional adalah momen untuk mengapresiasi kontribusi musisi Indonesia dalam perkembangan musik tanah air serta memperkuat ekosistem musik Indonesia. Perayaan ini pertama kali ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No 10 Tahun 2013, untuk mengenang karya besar musisi Indonesia.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa peringatan Hari Musik Nasional bukan hanya soal musik sebagai ekspresi budaya, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan persatuan bangsa. Tanggal 9 Maret dipilih sebagai Hari Musik Nasional untuk menghormati pencipta lagu kebangsaan, Wage Rudolf Supratman, yang lahir pada hari tersebut di tahun 1903.

“Musik adalah kekuatan yang menyatukan bangsa. Melalui lagu ‘Indonesia Raya,’ kita diajak untuk terus menjaga semangat kebangsaan, kebersamaan, dan kontribusi terhadap budaya Indonesia,” ungkap Fadli Zon, dalam peluncuran spesial piringan hitam yang memuat 8 versi Indonesia Raya, Minggu (9/3/2025). Hari Musik Nasional 2025, Kemenbud Luncurkan Piringan Hitam “Indonesia Raya” dengan Delapan Aransemen

Menbud juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan musik Indonesia, baik melalui perlindungan hak kekayaan intelektual, festival musik, digitalisasi musik tradisi, serta program-program lainnya. Musik Indonesia terus berkembang, menjadi kekuatan budaya, dan berperan sebagai instrumen diplomasi kebudayaan di tingkat global.

“Mari bersama-sama menjaga semangat kebangsaan, memajukan musik Indonesia, dan menjadikan musik sebagai sarana edukasi serta ekspresi budaya yang menghubungkan bangsa ini,” tutup Fadli Zon.

Baca JugaMusik Reggae yang Disukai Kalangan Gen Z: Antara Gaya Hidup Lirik Kritis

Share: Facebook Twitter Linkedin
Paduan Suara Terpadu
2025-03-23 | admin9

Menilik Sejarah Paduan Suara di Dunia Di Waktu Bangku Sekolah

Sejak masih di bangku sekolah, kamu mungkin sudah akrab dengan istilah paduan suara atau kor (beradal dari bahasa Belanda koor). Paduan suara sendiri adalah istilah untuk menunjukkan ensemble musik yang terdiri dari musik dan penyanyi-penyanyi yang menyanyikan lagu dalam harmoni menggunakan jenis suara yang berbeda-beda.

Sebelum berkembang seperti sekarang, paduan suara memiliki sejarah yang cukup panjang, baik sejarahnya secara global maupun di Indonesia. Untuk lebih memahaminya, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini!

Sejarah Awal Paduan Suara

Asal-usul paduan suara ditemukan dalam musik tradisional. Ini karena bernyanyi secara berkelompok slot777 menjadi budaya yang sudah dikenal luas. Di Yunani Kuno, paduan suara dikenal dengan aktivitas bernyanyi dalam satu bagian secara serempak. Sementara itu, bernyanyi dengan bagian-bagian dengan menggunakan harmonisasi dikenal dalam musik paduan suara Eropa kontemporer.

Perbendaharaan terkait paduan suara tertua yang bertahan berasal dari Yunani kuno, yakni himne Delphic yang berasal dari abad ke-2 sebelum masehi dan abad ke-2 masehi. Paduan suara Yunani asli diketahui dari drama Yunani. Sementara itu, fragmen musik karya Euripides (Orestes) dan Sophocles (Ajax) diketahui dari papirus.

Masih ada batu nisan Seikilos yang diketahui sebagai satu lagu lengkap (walaupun mungkin untuk dinyanyikan solo, bukan berkelompok). Salah satu contoh musik yang muncul belakangan adalah himne Oxyrhynchus yang dikenal sebagai musik Kristen paling awal.

Jika dilihat secara umum, paduan suara memiliki tiga fungsi. Ada yang menggunakannya sebagai sarana ritual atau upacara, sebagai hiburan, dan tujuan estetis. Meski awalnya dikenal sebagai sarana ibadah umat beragama, seiring berjalannya waktu paduan suara mulai dikenal sebagai hiburan. Pola pembagian suaranya memang mirip, tetapi dari segi musik pengiring sekarang lebih bervariasi.

Jenis-jenis Paduan Suara

Berdasarkan jenis suara yang tergabung dalam kelompoknya, paduan suara bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

Paduan suara campuran. Seperti namanya, terdapat suara wanita dan pria sekaligus di dalam paduan suara ini. Umumnya, jenis suara yang digunakan adalah SATB atau Sopran, Alto, Tenor dan Bas.
Paduan suara wanita. Jenis paduan suara ini menggunakan suara wanita yang terdiri dari sopran dan alto. Masing-masing dibagi menjadi dua atau lebih sering dikenal dengan singkatan SSAA. Ada juga bentuk tiga suara dari paduan suara wanita, yakni sopran, mezzo-sopran, dan alto (SMA).

Paduan suara pria. Kelompok paduan suara pria yang menggunakan bagian suara tenor, baritone, dan bas (TTBB). Ada juga jenis paduan suara pria yang lain yang disebut dengan SATB. Jenis ini umumnya menggunakan suara sopran yang dibawakan oleh anak laki-laki, sementara bagian altonya dibawakan dengan teknik falsetto oleh penyanyi pria.

Paduan suara anak. Paduan suara anak umumnya meliputi 2 suara SA atau 3 suara SSA. Ada juga yang menggunakan komposisi lebih dari itu.

Selain berdasarkan jenis suaranya, paduan suara juga bisa dikategorikan lagi berdasarkan jumlah anggotanya. Ada ensemble vocal dengan anggota 3 sampai 12 orang penyanyi. Ada juga paduan suara kecil dengan anggota yang terdiri dari 12 sampai 28 orang penyanyi. Untuk paduan suara besar, anggotanya terdiri lebih dari 28 orang penyanyi.

Baca Juga : Mengenal Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik

Dibanding jenis musik lainnya, peminat seni paduan suara memang belum begitu banyak. Namun, sekarang kamu bisa menemukan dengan mudah klub-klubnya baik di sekolah, kantor, hingga kampus. Prestasi Indonesia di bidang paduan suara internasional juga cukup membanggakan, baik dalam kategori paduan suara anak maupun dewasa.

Untuk kamu yang berkuliah di BINUS UNIVERSITY dan tertarik untuk mendalami seni bernyanyi dalam paduan suara, kamu bisa bergabung dengan Paduan Suara Mahasiswa BINA NUSANTARA atau PARAMABIRA.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Drummer Indonesia
2025-02-19 | admin9

7 Drummer Terbaik di Indonesia dengan Segudang Prestasi

Eloy Casandre, telah sah diumumkan sebagai drummer baru Slipknot, menggantikan posisi yang kosong sesudah Jay Weinberg meninggalkan band.

Pengumuman hal yang demikian disampaikan Slipknot melalui postingan Instagram terkini mereka yang menampilkan foto Eloy dengan topeng putih dan jumpsuit merah khas band pada 1 Mei 2024 lalu.

Deretan Drummer Terbaik Indonesia

Bicara soal drummer, Indonesia juga tidak tidak kekurangan sosok drummer dengan skill mumpuni yang permainannya diakui oleh majalah Rolling Stone.

Berikut ini ialah beberapa di antaranya:

1. Gilang Ramadhan

Gilang Ramadhan ialah satu-satunya drummer Indonesia yang disponsori oleh Zildjian, sebuah perusahaan symbal/drum USA sejak tahun 1992 hingga sekarang.

Sejak kecil, Gilang memang telah menaruh minat pada dunia musik dan mempelajari biola hingga piano.

Lalu pada tahun 1980-1982, dia malahan memilih mempersempit bidangnya dengan masuk ke Hollywood Professional School di Amerika Serikat dan bergabung dengan jurusan perkusi di Los Angeles City College (LACC).

2. Yoyo Padi

Seperti Gilang Ramadhan, Surendro Prasetyo atau yang lebih sering https://www.braxtonatlakenorman.com/ diketahui sebagai Yoyo Padi juga ialah seorang musisi yang telah menggeluti bidangnya sedari kecil.

Diketahui, Yoyo mulai bermain drum sejak kelas 3 SD dan pernah meraih gelar Best Drummer dalam sebuah festival musik di usianya yang baru menginjak 13 tahun.

Yoyo debut di industri musik bersama band Padi dengan merilis single Sobat yang masuk dalam album kompilasi ‘Indie Ten’ di akhir tahun 90-an.

3. Tyo Nugros

Tyo Nugros ialah eks drummer Dewa 19 yang bukan hanya familiar karena wajahnya yang tampan, tapi juga karena skill bermain drumnya yang amat mumpuni.

Mulanya, Tyo Nugros ialah pemain drum Band Getah pada tahun 1996.

Baca Juga : 3 Aliran Musik Yang Sudah Sangat Terkenal Di Dunia Dan Sering Didengarkan

Baru sekitar tiga tahun kemudian, atas rekomendasi Once dia malahan bergabung dengan Dewa untuk menggantikan posisi Wong Aksan.

4. Budhy Haryono

Budhy Haryono ialah eks drummer band legendaris GIGI, yang aktif pada tahun 1997 hingga 2004.

Melainkan, sebelum bersama GIGI malahan Budhy pernah menjadi drummer dari band-band terkemuka, seperti Jamrock (1981-1985), Krakatau (1985-1987) dan Karimata (1987-1989).

5. Bimbim Slank

Bimo Setiawan Almachzumi, atau yang lebih diketahui sebagai Bimbim Slank ialah salah satu drummer legendaris yang permainannya banyak menginspirasi drummer-drummer lain.

Teknik permainan bimbim amat kompleks dan energik dengan ketukan yang kuat, presisi, dan penuh groove.

Melainkan, yang khas dari Bimbim sebagai drummer ialah pembawaannya yang santai dengan membangun bit secara pelan.

6. Wong Aksan

Aksan Sjuman atau Wong Aksan ialah si kecil dari sutradara kondang Sjuman Djaja sekalian eks drummer Dewa 19.

Perjalanannya bermusik berawal ketika dia kuliah di Jerman dan menyusun sebuah band bernama Chicken Takes Time di tahun 1992. Kemudian dia malahan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan band Ahmad Dhani, Dewa 19.

7. Murry Koes Plus

Almarhum Kasmuri atau Murry Koes Plus ialah drummer legenda yang familiar dengan pukulannya yang keras dan variatif.

Karir Murry sebagai drummer telah diawalinya sejak usia 14 tahun, kala itu dia bergabung dengan Patas Band, sebelum akhirnya bergabung bersama Koes bersaudara di tahun 1968.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Sajian Paduan Suara
2025-02-11 | admin9

Paduan Suara Sajian Musik yang Dibawakan Beberapa Orang

Di dalam dunia seni musik, paduan bunyi merupakan sebuah bentuk ansambel yang terdiri dari sekelompok penyanyi serta pemain musik. Dalam paduan bunyi keduanya saling berkolaborasi untuk membawakan bermacam-macam nyanyian.

Hakekatnya, istilah paduan bunyi merupakan terjemahan dari kata “koor” dalam Penerjemahan Belanda, atau yang dalam Penerjemahan Yunani merupakan “choros”, serta dalam Penerjemahan Inggris merupakan “choir”. Melainkan, pengertian dari paduan bunyi merupakan gabungan sejumlah penyanyi yang mengkombinasikan bermacam-macam macam bunyi ke dalam suatu harmoni.

Komposisi personel yang ada di dalam paduan bunyi merupakan laki-laki saja atau perempuan jknailsbeauty.com saja, ataupun campuran dari laki-laki dan perempuan. Melainkan, kalau pengelompokkan dari sisi umur, antara lain paduan bunyi si kecil-si kecil, remaja, dewasa, dan pun lansia.

Jumlah personel atau penyanyi yang terlibat di dalam sebuah paduan bunyi berjumlah minimal 15 orang atau pun dapat lebih. Pemimpin dari paduan bunyi merupakan seorang dirigen atau “choirmaster”. Bunyi, kecuali melakukan tugas utama hal yang demikian, adakalanya dirigen ikut serta menjadi pelatih dari sebuah paduan bunyi.

Baca Juga : Beberapa Jenis-jenis Paduan Suara Yang Sering Ditemui

Sejarah Paduan Dapat

Kecuali dikatakan, kehadiran paduan bunyi sejarahnya betul-betul panjang. Pasalnya, paduan bunyi sudah dikenal sejak 3000 tahun sebelum Masehi, tepatnya sejak zaman Yunani Kuno, di mana mereka membawakan nyanyian-nyanyian pujian ke nisah-nisah Sumeria.

Begitu itu, nyanyian pujian di Sinagoga Yahudi yang bersumber dari Alkitab, juga dibawakan dengan cantik oleh paduan bunyi yang bersaut-sautan dengan penyanyi solo. Ilahi juga dengan gereja, yang mana banyak karya musik paduan bunyi masa itu didedikasikan sebagai pujian serta penghormatan kepada Maka. Melainkan tak heran kalau karya yang didendangkan banyak mengambil tema dari Alkitab.

Melainkan memang, seni musk sendiri sebenarnya mempunyai tiga fungsi utama, antaralain sarana upacara atau ritual, hiburan pribadi, serta penyajian estetis. Melainkan, seiring perkembangan zaman, paduan bunyi tak hanya sebatas terkungkung dalam lingkup ritual agama melainkan juga hiburan. Tentunya dengan pola pembagian bunyi yang sama melainkan dengan musik pengiring lebih bervariasi.

Perkembangan Paduan Dapat

Melainkan, mungkin pengiring yang kerap kali diterapkan dalam paduan bunyi merupakan piano, orgel, ataupun biola, tentu dengan bentuk orkestra. Bunyi seiring perkembangan zaman, karya musik yang dibawakan paduan bunyi merupakan macam nyanyian-nyanyian umu, seperti nyanyian klasik atau pop, nyanyian khas daerah ataupun negara, serta lain sebagainya. Tentunya, segala macam nyanyian hal yang demikian kemudian diaransemen ulang ke dalam bentuk musik dalam paduan bunyi.

Paduan bunyi merupakan hal yang awam dapat dijumpai pada sekolah-sekolah, perguruan tinggi, perkantoran, pun di daerah awam.

Di Indonesia sendiri, kemampuan kemampuan paduan suaranya tak dapat diamati sebelah mata. Banyak prestasi yang sudah diraih oleh paduan bunyi dari Indonesia di ajang kejuaraan dunia. Salah satu klasifikasi yang dikenal sebaga jawara paduan bunyi merupakan The Resonanz Children’s Choir (TRCC) dengan konduktor Avip Priatna yang dinobatkan sebagai jawara European Grand Prix for Choral Singing (EGP). Acara yang dicontoh hal yang demikian merupakan acara bergengsi yang betul-betul disegani se-antero Eropa pun dunia.

Share: Facebook Twitter Linkedin